Stochastic Oscillator

Posted by Insomniser 1 comments
Indikator teknik Stochastic Oscillator membandingkan harga penutupan saat ini dengan jangkauan harga selama periode tertentu. Indikator ditunjukkan dengan dua garis. Garis utama disebut %K. Garis kedua, disebut %D, yang merupakan rata-rata pergerakkan %K. Garis %K biasanya ditunjukkan sebagai garis rendah dan garis %D biasanya ditunjukakn sebagai grafik putus-putus.

Ada tiga cara yang paling populer untuk mengartikan Stochastic Oscillator.
  • Beli saat Oscilator (%K atau %D) turun di bawah level tertentu (biasanya 20) dan kemudian naik diatas level ini. Jual saat Oscillator naik diatas level tertentu (biasanya 80) dan kemudian turun di bawah level ini;
  • Beli saat garis %K naik diatas garis %D. Jual jika %K di bawah garis %D;
  • Monitor perbedaan. Contoh: harga membentuk seri ketinggian dan Stochastic Oscillator turun melewati ketinggian sebelumnya.


Calculasi

Stochastic Oscillator memiliki empat variabel:
  • Periode %K. Jumlah periode waktu yang digunakan dalam kalkulai stochastic;
  • Periode perlambatan %K. Jumlah periode waktu yang digunakan saat menghitung rata-rata pergerakkan %K;
  • Metode %D. Metode (contohnya: Exponential, Simple, Smoothed, or Weighted) yang digunakan untuk menghitung %D>


Rumus untuk %K adalah:
%K = (CLOSE-LOW(%K))/(HIGH(%K)-LOW(%K))*100
Where:
CLOSE - harga penutupan hari ini;
LOW(%K) - kerendahan terrendah dalam periode %K;
HIGH(%K) - ketinggian tertinggi dalam periode %K.
Rata-rata pergerakkan %D dihitung menurut rumus:
%D = SMA(%K, N)
Dimana:
N - adalah periode smoothing;
SMA - adalah rata-rata pergerakkan sederhana.
Adsense Content. bottom of article

1 comments:

Pembelajar said...

indikator yang bagus pembacaan yang akurat, cuma jika dengan perhitungannya maka saya kurang paham juga, sehingga lebih memilih indikator simple di octafx namun masih bisa mengikuti trending dengan baik

Post a Comment